Pemerintah Diminta Waspadai Kondisi Pangan Jelang Lebaran tahun 2014
Komisi IV DPR meminta pemerintah mewaspadai kondisi pangan dan ekonomi menjelang lebaran tahun 2014. “Lebaran tahun 2014 diwarnai dengan suksesi kepemimpinan nasional dan bersamaan pula merombak struktur APBN setiap lembaga dan kementerian perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk mengantisipasi ketercukupan pangan dan stabilitas ekonomi bagi seluruh penduduk Indonesia,”ujar anggota DPR RI Komisi IVMa’mur Hasanuddin, kepada Parlementaria, baru-baru ini.
Dia menjelaskan,pasca pemilihan Legislatif yang kemudian secara bersambung tanpa jeda di ikuti pemilihan presiden, sangat berpengaruh terhadap situasi politik sehingga perlu di antisipasi terjadinya perubahan situasi ekonomi yang berdampak pada kondisi pangan nasional.
“Tahun Akhir kepemimpinan pemerintahan sekarang, setidaknya ada dua menteri bidang perekonomian yang berganti akibat mengundurkan diri, yaitu menteri perdagangan dan menko perekonomian. Semua akibat mempersiapkan diri jadi calon Presiden. Keadaan ini secara langsung akan mempengaruhi kebijakan dikementerian yang ditinggalkan dan secara tidak langsung berakibat pada seluruh masyarakat Indonesia”, ujarMa’mur.
Dia mengatakan, ancaman kelabilanharga dan stok pangan merupakan salah satu dampak perubahan politikbeberapa bulan ke depan. Karena itu, perubahan politik ituharusdapat menjawab tantangan kestabilan pangan yang sangat dipengaruhi oleh pola distribusi dan energi.“Setidaknya cuaca, distribusi pangan dan energi ini yang sangat mempengaruhi labil nya harga dan stok pangan, terutama daerah Indonesia Timur,”katanya.
Lebih lanjut, Makmur mengatakan, Menteri Perdagangan juga sudah mengakui bahwa Cuaca, BBM dan LPG merupakan faktor yang sangat besar dalam mengancam stabilitas ketersediaan dan harga pangan. “Pada struktur APBN-P 2014, pemerintah tidak mengungkit kenaikan BBM, yang berarti akan memotong anggaran sebagian kementerian,iniberarti meningkatkan defisit anggaran. Kondisi ini memberi arahan kepada pemerintah agar mempertahankan pasokan pangan supaya inflasi tetap berkisar 5,2 hingga 6 persen,”ujarnya.
Dia menambahkan, siklus tahunan puasa dan lebaran yang di dampingi dengan prosesi susksesi kepemimpinan pemilu legislatif dan pemilu presiden harus menjadi perhatian yang serius kepada pemerintahan sekarang agar tetap waspada terhadap gejolak ekonomi.
“Saya sangat mengharap, pada akhir tahun kepemimpinan SBY selama 2 periode ini tidak diakhiri dengan buruknya tatanan pangan akibat gejolak ekonomi dan politik. Kita semua sama-sama mengharap bahwa pemerintahan sekarang meninggalkan kesan baik terhadap kestabilan ekonomi dan kestabilan masalah pangan,” tegasnya. (Sugeng Irianto/put)